Selasa, 07 Juni 2011

ZIARAH MASJID NABAWI DI MADINAH MUNAWWARAH

ZIARAH MASJID NABAWI
DI MADINAH MUNAWWARAH

1.  Pergilah ke Madinah sebelum ibadah haji atau sesudahnya dengan niat ziarah Masjid
Nabawi dan melakukan shalat di dalamnya, karena shalat di Masjid Nabawi lebih baik
seribu kali dari shalat di tempat lain kecuali di Masjidil Haram.
2.  Jika sudah sampai di Masjid Nabawi, lakukanlah shalat Tahiyyatul masjid dua rakaat atau
shalat fardhu jika sudah qamat.
3.  Lalu pergilah ke kuburan Nabi –shalalllahu alaihi wasallam-, berdirilah di depan kuburan
beliau dan sampaikanlah salam dengan mengucapkan :
Assalamu 'alaika Ayyuhan Nabiyyu warohmatullohi wabarokatuh, sholallohu 'alaik, Wajazaka 'an Ummatika
khoiroo.
“Semoga salam sejahera, rahmat dan berkah Allah selalu dilimpahkan kepadamu, wahai
Nabi. Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat dan memberikan pahala kebaikan
kepadamu.”
Lalu melangkahlah ke sebelah kanan selangkah atau dua langkah untuk berdiri di depan
kuburan Abu Bakar ra. dan sampaikanlah salam kepadanya dengan mengucapkan :
Assalaamu'alaika Yaa abaa Bakrin Kholifatu rosuulillah warohmatullohi wabarokaatuh rodliyallohu anka
wa jazaaka 'an ummati muhammadin khoiroo.
“Semoga salam sejahtera, rahmat dan berkah Allah selalu dilimpahkan kepadamu, wahai
Abu Bakar Khalifah Rasulullah. Semogga Allah memberi keridhaan dan pahala kebaikan
kepadamu.”
 Kemudian melangkahlah ke sebelah kanan lagi selangkah atau dua langkah untuk berdiri
di depan kuburan Umar dan sampaikanlah salam kepadanya dengan mengucapkan :
Assalamu'alaika Yaa Umar Amirul Mu'miniin warohmatullohi wabarokaatuh rodliyallohu anka
wa jazaaka 'an ummati muhammadin khoiroo.
“Semoga salam sejahtera, rahmat dan berkah Allah selalu dilimpahkan kepadamu, wahai
Umar Amirul mukminin. Semoga Allah memberi keridhaan dan pahala kebaikan kepadamu.”
Pergilah ke Masjid Quba’ dalam keadaan suci dan lakukanlah shalat di dalamnya.
Pergilah ke Baqi’ da ziarahlah ke kuburan Ustman ra., berdirilah di depan kuburan beliau
dan sampaikanlah salam kepadanya dengan mengucapkan: 
assalamu'alaikum yaa utsman amirul mukminiin warohmatullohi wabarokaatuh rodliyallohu anka
wa jazaaka 'an ummati Muhammadin khoiroo.
“Semoga salam sejahtera, rahmat dan berkah Allah selalu dilimpahkan kepadamu, wahai
Ustman Amirul mukminin. Semoga Allah selalu memberi keridhaan dan pahala kebaikan
kepadamu.”
 
Juga sampaikanlah salam kepada Muslimin lainnya yang dikuburkan di Baqi’.
Pergilah ke Uhud dan ziarahlah ke kuburan Hmzah ra. dan kuburan para syuhada’ yang
lain, serta sampaikanlah salam kepada mereka dan berdo’alah kepada Allah untuk selalu
memberikan ampunan, rahmat dan keridhaan kepada mereka.


HAJI


HAJI

1.  Pada pagi hari tanggal 8 zulhijjah, berihramlah untuk haji dari tempat tinggal anda dengan
mandi terlebih dahulu jika mungkin, lalu pakailah pakaian ihram kemudian ucapkanlah :
Labbaik hajjan labbaik, Allohumma labbaik, Labbaik laa syarika labbaik, Innal hamda wani'mata laka
wal Mulk laa syarika laka.
  “Aku sambut panggilanMu untuk menunaikan ibadah Haji. Aku sambut panggilanMu, ya
  Allah, aku sambut panggilanMu, aku sambut  panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku
  sambut  panggilanMu.  Sesungguhnya  segala puji, kenikmatan dan kerajaan  adalah
  milikMu, tiada sekutu bagiMu.”

 Kemudian pergilah ke Mina. Shalat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh di sana
  dengan mengqashar  shalat-shalat  yang empat raka’at  (masing-masing dilakukan pada
  waktunya tanpa jama’ ta’khir dan jama’ taqdim).
2.  Jika matahari telah terbit pada tanggal 9 Zulhijjah pergilah menuju Arafat, shalatlah Zuhur
dan Asar di Arafat dengan jama’ taqdim dan qashar (dua raka’at, dua raka’at). Berdiamlah
di Arafat sampai matahari terbenam dengan memperbanyak zikir dan do’a sambil
menghadap Kiblat.
3.  Jika matahari terbenam, tinggalkanlah Arafat menuju Muzdalifah. Shalat Maghrib, Isya
dan Shubuh di Muzdalifah, lalu berdiamlah di Muzdalifah untuk berdo’a dan zikir sampai
mendekati terbitnya matahari. (Jika keadaan anda lemah, tidak mungkin berdesak-desakan
saat melempar jumrah, maka diperbolehkan bagi anda untuk berangkat menuju Mina
setelah pertengahan malam lalu melempar Jumrah Aqabah sebelum rombongan jemaah
datang).
4.  Jika telah dekat terbitnya matahari, berjalanlah menuju Mina. Setelah sampai di Mina,
lakukanlah hal-hal berikut :
a.  Melempar Jumrah Aqabah (yaitu jumrah yang paling dekat dengan Makkah) sebanyak
tujuh kali lemparan batu kerikil secara beruntun satu persatu, dan bertakbirlah pada
setiap kali lemparan.
b.  Menyembelih binatang kurban. Makanlah sebagian dagingnya dan bagikanlah kepada
kaum fakir (menyembelih binatang kurban ini wajib bagi orang yang melakukan Haji
Tamattu’ atau Haji Qiran).
c.  Cukurlah dengan bersih rambut kepala anda atau pendekkanlah. Dan mencukur bersih
lebih utama daripada sekedar memendekkannya (bagi kaum wanita cukup memotong
sebagian rambut kepalanya sepanjang ujung jari).
 Tiga hal tersebut di atas –jika mungkin-  dilakuan secara berurutan; dimulai dari
melempar Jumrah Aqabah, lalu menyembelih binatang kurban, kemudian mencukur
rambut. Tapi jika dilakukan tidak berurutan juga tidak ada masalah.

Setelah melempar dan mencukur rambut, anda bertahallul awwal dan pakailah pakaian
biasa. Pada saat ini anda diperbolehkan melakukan larangan-larangan ihram kecuali
masalah wanita (yaitu jima’ dengan isteri).
5.  Pergilah ke Makkah dan lakukanlah Thawaf Ifadah (Thawaf Haji) kemudian lakukan Sa’i
Haji antara Shafa dan Marwa. Dengan demikian anda telah bertahallul tsani. Pada saat ini
anda diperbolehkan melakukan segala larangan ihram sampai masalah wanita.
6.  Setelah Thawaf dan Sa’i kembalilah ke Mina untuk bermalam di Mina pada malam 11 dan
12 zulhijjah.
7.  Kemudian lemparlah ketiga jumrah pada hari kesebelas dan kedua belas Zulhijjah setelah
(1)
matahari tergelincir ke barat (ba’da zawal)
, dimulai dari Jumrah Ula (Jumrah yang
terjauh dari Makkah), lalu Jumrah Wustha kemudian Jumrah Aqabah. Setiap Jumrah
dilempar dengan tujuh kali lemparan batu kerikil secara berurutan dengan bertakbir pada
setiap kali lemparan batu. Setelah melempar Jumrah Ula begitu juga setelah melempar Jumrah Wustha, berdo’a kepada Allah sambil menghadap Kiblat. Melempar ketiga
Jumrah pada dua hari ini tidak sah jika dilakukan sebelum matahari tergelincir (qabla
zawal).
8.  Setelah selesai melempar ketiga Jumrah pada hari kedua belas zulhijjah, jika ingin tergesa-
gesa meninggalkan Mina maka tinggakanlah Mina sebelum matahari terbenam. Tetapi jika
ingin tetap tingal –dan itu lebih utama- bermalamlah sekali lagi di Mina pada malam ketiga
belas zulhijjah, lalu lemparlah ketiga Jumrah pada siang hari tanggal ketiga belas tersebut
setelah matahari tergelincir (ba’da zawal) seperti yang anda lakukan  pada tanggal kedua
belas.
9.  Jika ingin kembali pulang ke negeri anda, lakukanlah Thawaf Wada’ mengelilingi Ka’bah
tujuh kali putaran menjelang perjalanan   pulang anda. Bagi wanita yang sedang haid dan
nifas tidak memppunyai kewajiban thawaf wada’.

 

UMRAH

UMRAH

1.  Jika anda berihram untuk umrah, maka mandilah sebagaimana ketika mandi besar –bila
hal itu memungkinkan- lalu pakailah pakaian ihram berupa kain dan selendang (bagi kaum
wanita memakai pakaian apa saja yang tanpa berhias), kemudian bacalah : 
Labbaik umrotan, Labbaik Allohumma Labbaik, Labbaik Laa syarikalaka labbaik,Innal hamda wani'mata
laka wal mulk, Laa syarika laka.
“Aku sambut panggilanMu untuk menunaikan ibadah umrah. Aku sambut panggilanMu,
ya Allah, aku sambut panggilanMu. Aku sambut panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku
sambut panggilanMu. Sesungguhnya segala  puji, kenikmatan dan kerajaan adalah
milikMu, tiada sekutu bagiMu.”
Labbaik artinya : aku sambut panggilanMu untuk menunaikan ibadah Haji dan Umrah.
2.  Jika sudah sampai di Makkah, lakukanlah tawaf umrah mengelilingi Ka’bah tujuh kali
putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Lalu shalatlah dua
raka’at di belakang Maqam Ibrahim, dekat dengan Maqam (kalau mungkin) atau jauh
darinya.
3.  Setelah selesai shalat dua raka’at, pergilah ke Bukit Shafa untuk melakukan sa’i umrah
tujuh kali putaran, dimulai dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwa.
4.  Setelah selesai sa’i, pendekkanlah rambut kepala.
 
Dengan demikian, selesailah pelaksanaan ibadah Umrah, dan bukalah pakaian ihram anda
lalu gantilah dengan pakaian biasa. 
 

Rabu, 11 Mei 2011

BAGAIMANA SEORANG MUSLIM MELAKUKAN MANASIK HAJI DAN UMRAH


BAGAIMANA SEORANG MUSLIM 
MELAKUKAN MANASIK HAJI DAN UMRAH

 Cara yang terbaik bagi seorang muslim untuk melakukan manasik haji dan umrah adalah
dengan melaksanakan haji dan umrah tersebut sesuai dengan yang dilakukan oleh Rasulullah
– shallallahu alaihi wasallam – agar dengan demikian mendapatkan kecintaan dan ampunan
dari Allah. Allah Ta’ala berfirman :
“Katakanlah : ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mencintai
dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha  Pengampun lagi Maha penyayang.” (Ali
Imron:31)
Sedang bentuk haji yang paling sempurna adalah haji Tamattu’ bagi orang-orang yang
sebelumnya tidak membawa binatang kurban, karena Nabi – sallahu alaihi wasallam – telah
memerintahkan (untuk bertahallul setelah selesai umrah) dan menegaskan kepada para
sahabat beliau dengan sabdanya :

Andaikata aku menghadapi urusanku (dalam haji) tentu aku tidak akan berpaling. Aku
tidak akan membawa binatang kurban, dan tentu aku akan bertahallul bersama kalian.”
 Haji tamattu’ adalah melaksanakan ibadah umrah secara sempurna pada bulan-bulan haji,
dan bertahallul dari umrah tersebut, lalu berihram untuk haji pada tahun itu juga.

UMRAH

1.  Jika anda berihram untuk umrah, maka mandilah sebagaimana ketika mandi besar –bila
hal itu memungkinkan- lalu pakailah pakaian ihram berupa kain dan selendang (bagi kaum
wanita memakai pakaian apa saja yang tanpa berhias), kemudian bacalah : 
“Aku sambut panggilanMu untuk menunaikan ibadah umrah. Aku sambut panggilanMu,
ya Allah, aku sambut panggilanMu. Aku sambut panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku
sambut panggilanMu. Sesungguhnya segala  puji, kenikmatan dan kerajaan adalah
milikMu, tiada sekutu bagiMu.”
Labbaik artinya : aku sambut panggilanMu untuk menunaikan ibadah Haji dan Umrah.
2.  Jika sudah sampai di Makkah, lakukanlah tawaf umrah mengelilingi Ka’bah tujuh kali
putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Lalu shalatlah dua
raka’at di belakang Maqam Ibrahim, dekat dengan Maqam (kalau mungkin) atau jauh
darinya.
3.  Setelah selesai shalat dua raka’at, pergilah ke Bukit Shafa untuk melakukan sa’i umrah
tujuh kali putaran, dimulai dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwa.
4.  Setelah selesai sa’i, pendekkanlah rambut kepala.
 
Dengan demikian, selesailah pelaksanaan ibadah Umrah, dan bukalah pakaian ihram anda
lalu gantilah dengan pakaian biasa.