Selasa, 07 Juni 2011

HAJI


HAJI

1.  Pada pagi hari tanggal 8 zulhijjah, berihramlah untuk haji dari tempat tinggal anda dengan
mandi terlebih dahulu jika mungkin, lalu pakailah pakaian ihram kemudian ucapkanlah :
Labbaik hajjan labbaik, Allohumma labbaik, Labbaik laa syarika labbaik, Innal hamda wani'mata laka
wal Mulk laa syarika laka.
  “Aku sambut panggilanMu untuk menunaikan ibadah Haji. Aku sambut panggilanMu, ya
  Allah, aku sambut panggilanMu, aku sambut  panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku
  sambut  panggilanMu.  Sesungguhnya  segala puji, kenikmatan dan kerajaan  adalah
  milikMu, tiada sekutu bagiMu.”

 Kemudian pergilah ke Mina. Shalat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh di sana
  dengan mengqashar  shalat-shalat  yang empat raka’at  (masing-masing dilakukan pada
  waktunya tanpa jama’ ta’khir dan jama’ taqdim).
2.  Jika matahari telah terbit pada tanggal 9 Zulhijjah pergilah menuju Arafat, shalatlah Zuhur
dan Asar di Arafat dengan jama’ taqdim dan qashar (dua raka’at, dua raka’at). Berdiamlah
di Arafat sampai matahari terbenam dengan memperbanyak zikir dan do’a sambil
menghadap Kiblat.
3.  Jika matahari terbenam, tinggalkanlah Arafat menuju Muzdalifah. Shalat Maghrib, Isya
dan Shubuh di Muzdalifah, lalu berdiamlah di Muzdalifah untuk berdo’a dan zikir sampai
mendekati terbitnya matahari. (Jika keadaan anda lemah, tidak mungkin berdesak-desakan
saat melempar jumrah, maka diperbolehkan bagi anda untuk berangkat menuju Mina
setelah pertengahan malam lalu melempar Jumrah Aqabah sebelum rombongan jemaah
datang).
4.  Jika telah dekat terbitnya matahari, berjalanlah menuju Mina. Setelah sampai di Mina,
lakukanlah hal-hal berikut :
a.  Melempar Jumrah Aqabah (yaitu jumrah yang paling dekat dengan Makkah) sebanyak
tujuh kali lemparan batu kerikil secara beruntun satu persatu, dan bertakbirlah pada
setiap kali lemparan.
b.  Menyembelih binatang kurban. Makanlah sebagian dagingnya dan bagikanlah kepada
kaum fakir (menyembelih binatang kurban ini wajib bagi orang yang melakukan Haji
Tamattu’ atau Haji Qiran).
c.  Cukurlah dengan bersih rambut kepala anda atau pendekkanlah. Dan mencukur bersih
lebih utama daripada sekedar memendekkannya (bagi kaum wanita cukup memotong
sebagian rambut kepalanya sepanjang ujung jari).
 Tiga hal tersebut di atas –jika mungkin-  dilakuan secara berurutan; dimulai dari
melempar Jumrah Aqabah, lalu menyembelih binatang kurban, kemudian mencukur
rambut. Tapi jika dilakukan tidak berurutan juga tidak ada masalah.

Setelah melempar dan mencukur rambut, anda bertahallul awwal dan pakailah pakaian
biasa. Pada saat ini anda diperbolehkan melakukan larangan-larangan ihram kecuali
masalah wanita (yaitu jima’ dengan isteri).
5.  Pergilah ke Makkah dan lakukanlah Thawaf Ifadah (Thawaf Haji) kemudian lakukan Sa’i
Haji antara Shafa dan Marwa. Dengan demikian anda telah bertahallul tsani. Pada saat ini
anda diperbolehkan melakukan segala larangan ihram sampai masalah wanita.
6.  Setelah Thawaf dan Sa’i kembalilah ke Mina untuk bermalam di Mina pada malam 11 dan
12 zulhijjah.
7.  Kemudian lemparlah ketiga jumrah pada hari kesebelas dan kedua belas Zulhijjah setelah
(1)
matahari tergelincir ke barat (ba’da zawal)
, dimulai dari Jumrah Ula (Jumrah yang
terjauh dari Makkah), lalu Jumrah Wustha kemudian Jumrah Aqabah. Setiap Jumrah
dilempar dengan tujuh kali lemparan batu kerikil secara berurutan dengan bertakbir pada
setiap kali lemparan batu. Setelah melempar Jumrah Ula begitu juga setelah melempar Jumrah Wustha, berdo’a kepada Allah sambil menghadap Kiblat. Melempar ketiga
Jumrah pada dua hari ini tidak sah jika dilakukan sebelum matahari tergelincir (qabla
zawal).
8.  Setelah selesai melempar ketiga Jumrah pada hari kedua belas zulhijjah, jika ingin tergesa-
gesa meninggalkan Mina maka tinggakanlah Mina sebelum matahari terbenam. Tetapi jika
ingin tetap tingal –dan itu lebih utama- bermalamlah sekali lagi di Mina pada malam ketiga
belas zulhijjah, lalu lemparlah ketiga Jumrah pada siang hari tanggal ketiga belas tersebut
setelah matahari tergelincir (ba’da zawal) seperti yang anda lakukan  pada tanggal kedua
belas.
9.  Jika ingin kembali pulang ke negeri anda, lakukanlah Thawaf Wada’ mengelilingi Ka’bah
tujuh kali putaran menjelang perjalanan   pulang anda. Bagi wanita yang sedang haid dan
nifas tidak memppunyai kewajiban thawaf wada’.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar